BEST FRIEND 4EVER

BEST FRIEND 4EVER

Senin, 28 April 2014

2Timotius 3: 1 - 9



2 Timotius 3 : 1-9

Keadaan manusia pada akhir zaman
1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan dating pada masa yang sukar.
2. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3. Tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
4. Suka mengkhianat, tidak berfikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah.
5. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
6. Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagi-bagai nafsu,
7. Yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
8. Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
9. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.
Ayat yang paling saya sukai adalah 2 Timotius 3 : 1 yang berisikan “ Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Melalui pernyataan ini manusia diingatkan untuk  bersiap siaga akan masa-masa sukar tersebut. Melalui pembacaan ayat ini, saya diharapkan untuk mampu mempersiapkan diri pada hari-hari terakhir akan masa-masa sukar tersebut dan tidak seperti Yunus dan Yambres.

Berkah Dari Hikmat

Amsal 3: 1-26

Berkah dari hikmat
1.  
11.   Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
12.   Karena TUHAN memberi ajaran kepada  yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
13.   Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
14.   Karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.
15.   Ia lebih berharga daripada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat meyamainya.
16.   Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
17.   Jalannya adlah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata.
18.   Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
19.   Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit,
20.   Dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun.
21.   Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,
22.   Maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu,.
23.   Maka kamu akan berjalan di jalanmu dengan aman, dan kakimu tidak akan terantuk.
24.   Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
25.   Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu dating.
26.   Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

Sabtu, 19 April 2014

Peran Orangtua Dalam Perkembangan Kepribadian Anak




Peran Orangtua Dalam Perkembangan Kepribadian Anak


Anak adalah anugerah yang dititipkan dari Tuhan Yang maha Kuasa. Orangtua yang telah mendapat anugerah dari Yang Maha Esa melalui anak-anak yang telah dititipkan ditengah-tengah mereka harus bertanggung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik peran ayah sebagai kepala keluarga maupun peran ibu sebagai pengurus rumah tangga. Perilaku serta kepribadian anak merupakan gambaran daripada orangtua. Keberhasilan orangtua dalam hal mendidik anak bukan dilihat dari seberapa mampu orangtua dalam memenuhi setiap kebutuhan bahkan keinginan anak-anaknya, melainkan bagaimana sikap anak tersebut dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.
Pada hakikatnya, keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi anak untuk memeperoleh pembinaan dan pembentukan kepribadian serta mental. Bobroknya mental dan kepribadian anak disebabkan oleh kesalahan orangtua dalam hal mendidik seperti tindakan mendidik anak yang terlalu keras yang dapat mengakibatkan anak memiliki kepribadian yang keras, tindakan yang mendidik anak terlalu manja dapat mengakibatkan anak memiliki sifat egois. Tak hanya itu keluarga yang bermasalah (broken home) dapat mengakibatkan anak memiliki kepribadian yang temperamental. Kebanyakan dari orangtua tidak memikkirkan hal ini, mereka berasumsi bahwa dengan memenuhi kebutuhan materi anak mereka telah memenuhi kewajiban mereka sebagai orangtua.  Orangtua dibutakan akan kesibukan pekerjaan mereka sehingga mereka lupa akan kebutuhan terpenting bagi anak adalah kasih sayang  serta perhatian yang dibutuhkan dari orangtua.
Dalam era globalisasi saat ini, peran orangtua merupakan komponen penting dalam pengembangan kepribadian dan mental anak. Berhubungan  dengan semakin canggihnya teknologi jaman sekarang yang dari waktu ke waktu tidak dapat dihindari perkembangannya, sehingga penggunaannya banyak yang disalahgunakan oleh banyak orang terutama para pemuda bahkan anak-anak. Salah satu contoh konkretnya yaitu Teknologi IT yang paling sering digunakan para anak muda sekarang adalah akses internet yang mudah ditemui, padahal pemerintah sudah mengeluarkan undang-undang anti pornoaksi dan pornografi tapi masih saja mereka kerap mengakses konten yang berbau negatif. Yang jelas hal ini dapat merusak moral sang anak. Teknologi canggih yang semestinya diciptakan untuk menambah wawasan malah berakibat pada moral yang jelek.
Pergaulan yang negatif adalah salah atu dari sekian penyebab kehancuran anak. Saat ini dapat kita lihat banyaknya sistem pergaulan kawula muda yang mengadopsi gaya ala barat (westernisasi) dimana etika pergaulan ketimuran telah pupus, mungkin anda pernah atau bahkan sering mendengar kata-kata MBA (married by accident). MBA tampaknya sudah menjadi tren dikalangan remaja dimana melakukan hubungan seks sebelum menikah banyak dilakukan pada saat pacaran. Anak-anak muda sudah menganggap tradisi ini hal yang biasa dilakukan pada saat pacaran bahkan ada yang tidak segan-segan untuk merekam adegan mesum tersebut untuk disebarkan dan ditonton dikhalayak ramai. Hal ini merupakan kehancuran bagi anak bukan? ?? Dan masih banyak lagi contoh hal yang dapat merusak masa depan anak.
Apakah anda sebagai orang tua ingin melihat anak anda hancur masa depannya karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi? Di sinilah peran penting orang tua dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Semua pasti ingin menghendaki hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang tua ingin mendisiplinkan, mendorong, dan menasihati agar mereka berhasil menjalani kehidupan sedari kanak-kanak hingga sampai dewasa. Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan para orangtua  untuk mencapai tujuan tersebut adalah memberikan waktu luang untuk berkomunikasi dengan anak. Setiap anak ingin diperhatikan dan mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Langkah awal yang bisa orangtua lakukan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang mereka kepada anak-anaknya adalah dengan menjalin komunikasi yang baik dengan anak. Karena  dengan berkomunikasi dengan anak orangtua akan mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh anak-anak mereka. Di dalam menjalin komunikasi dengan anak ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua yaitu:
Anak tidak suka dipaksa
Untuk  dapat berkomunikasi baik dengan anak jangan tunjukkan suatu tindakan anda yang terlihat memaksa kepada anak. Biarkan anak memilih dan melakukan apa yang mereka sukai dibalik itu semua tetap berikan pengawasan kepada tanpa anak merasa diawasi. Dukung dan motivasi dalam melakukan hal –hal yang ia senangi.
Anak paling senang bila orangtuanya bisa mendengarkannya.
Terkadang sebagai orang tua, orangtua merasa lebih banyak tahu tentang berbagi hal dari pada anak- anak . Selanjutnya, secara tidak sadar orang tua lalu memaksakan diri untuk memberi nasehat tentang ini dan itu. Padahal, anak-anak punya banyak hal untuk dibicarakan. Dan sebenarnya yang mereka inginkan adalah seorang pendengar yang menarik sehingga mereka dapat mencurahkan semua hal dalam hati kecil mereka. Dan jika akhirnya orang tua memang harus memberikan nasehat, maka orang tua harus memilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya, tentu saja setelah melalui proses banyak mendengar tentang apa yang dirasakan oleh putra - putri mereka tersebut. Komunikasi seperti ini sangatlah penting, karena kedekatan antara orang tua bisa dimulai dari sini.
Puji dan berikan kritikan yang membangun
Setiap orang paling senang bila dipuji begitu juga yang dirasakan oleh anak-anak. Apalagi bila pujian itu terucapkan dari orangtua. Dan berikan kritikan dan saran dengan cara membangkitkan semangat anak, menyakinkannya  bahwa anda akan selalu ada untuk menemaninya dan membantunya.
 Hindari kata-kata negative
Seringkali orangtua kurang dapat mengontrol kalimat yang keluar dari mulutnya saat sedang berbicara dengan anak. tanpa disadari kata-kata negative yang anda keluarkan dapat membuat anak kehilangan kepercayaan diri, marah bahkan sedih. Tahanlah emosi saat anda sedang marah jangan menunjukkan ekspresi bahakan intonasi yang tingggi kepada anak hal itu dapat menyebabkan anak ketakutan bahkan stress.
Bimbing untuk memanfaatkan teknologi dengan tepat.
Anak kecil menggunakan teknologi canggih seperti smartphone atau tablet bukan hal yang awam lagi sekarang. Namun, tetap saja penggunaan teknologi berupa internet tanpa pengawasan orangtua bisa berakibat fatal. Oleh karenanya, berilah pengetahuan dan bimbingan cara penggunaan dengan tepat. Batasi juga penggunaan teknologi tersebut, karena anak yang sudah terlena dengan internet akan menjadi malas belajar.  

Beberapa cara yang diatas dapat anda lakukan untuk menjadikan anak berkepribadian yang baik sesuai yang anda inginkan. Luangkan waktu anda sedikit untuk berkomunikasi dengan anak anda. Karena sedetik saat ini akan mempengaruhi kepribadian anak anda selamanya. Jangan biarkan masa depan anak anda hancur karena sedetik anda menomorduakan mereka bahkan melupakannya. Karena jika sudah terlambat anda tidak dapat mengulangnya kembali.