BEST FRIEND 4EVER

BEST FRIEND 4EVER

Minggu, 06 April 2014

CERPEN



Tentang AKU 

A

ku adalah anak pertama  dari keluarga yang sederhana yang mempunyai 2 orang saudara laki-laki dan               seorang saudara perempuan. Ayahku adalah seorang guru di salah satu sekolah dasar ( sd ) swasta yang ada di kota medan. Ibuku sudah lama meninggalkan kami semua dan tidak mungkin akan kembali lagi ditengah-tengah kami sejak aku berusia 9 tahun. Dan saat itu aku sedang duduk di kelas 4 sd. Ibu pergi dan meninggalkan seorang adik kecil yang amat lucu ditengah-tengah keluarga kami tanpa sedetik pun melihatnya ataupun menggendongnya. Dia pergi begitu saja tanpa pamit sedikit pun dari kami semua. Dan kamu tahu bagaimana rasanya hatiku saat itu? Hatiku hancur, rasa benci, kesal, marah, sedih, kecewa, takut semua menjadi satu. Aku bingung dengan semua yang terjadi. Aku ingin marah, aku ingin menangis, aku benci dengan keadaan yang kualami. Ingin rasanya aku berlari, menghindar dari keadaan dan kenyataan yang begitu pahit karena kini aku sudah tidak mempunyai ibu. Aku sempat benci dan mengunci diriku dari semua orang. Hingga akhirnya aku menjadi seorang yang pendiam dan pemurung. Setelah kepergian ibuku, aku tinggal bersama ayah, dan dua orang adikku. Dan kamu tahu seorang adikku yang begitu lucu  yang baru saja dilahirkan oleh mamaku terpaksa harus dititipkan oleh papaku ke penitipan anak. Karena papaku tidak mungkin mengurusnya karena papaku harus bekerja dan mengurus kami , ketiga anaknya yang lain. Papaku tak hanya menjadi seorang ayah bagi kami tapi dia juga seorang ibu bagi kami. Papaku adalah ayah yang luar biasa, dia selalu terlihat tegar dihadapan kami dia tidak ingin anak-anaknya kehilangan sosok seorang ibu. Dan kamu tahu, aku pernah tidak sengaja melihat papaku dibanjiri oleh ribuan  linangan air yang muncul dan tiada henti dari kedua bola yang terlihat jelas kosong dengan sinar yang mulai redup yang terpancar yang selama ini selalu membuatku merasa aman ditengah malam yang diselimuti kesunyian dan kebekuan. Karena kehangatan itu telah sirna perlahan dimakan waktu. Ingin rasanya aku juga meneteskan airmata tapi aku berjanji untuk tidak akan meneteskannya lagi, aku tidak ingin melihat papaku terpuruk karena  ekspresi wajah kami yang ketakutan, takut akan waktu yang kami sendiri belum mengenal . Aku ingin papaku tahu, kami itu tetap bahagia walaupun ibu sudah meninggalkan kami untuk waktu yang kami sendiri tidak tahu entah sampai kapan kami dapat bertemu kembali  karena kami mempunyai dia, ayah yang luar biasa malaikat yang dikirim Tuhan buat aku dan adik-adik aku. Yang selalu ada untuk menjaga dan melindungi kami dari dinginnya malam dan terpaan badai yang silih berganti datang menghampiri dan bertahan ditengah-tengah kami. Dan kamu tahu tak lama setelah kepergian mamaku, papaku dituduh menjadi penyebab kematian mamaku oleh keluarga mamaku. Aku tidak terima atas tuduhan mereka terhadap papaku, dari itu aku benci mereka dan entah sampai kapan kebencian yang kini tertanam dalam hatiku akan tumbuh  dan menguasaiku. Karena mereka, papaku jadi meneteskan linangan berlian yang begitu berharga bagi ku. Aku tidak rela, berlian itu jatuh dengan sia-sia setetes pun dari papaku karena mereka, karena terlalu begitu berharga untuk menetes begitu saja demi orang yang tidak penting seperti  mereka. Aku selalu berdoa kepada Tuhan untuk menghadirkan kebahagiaan ditengah-tengah keluarga kami. Dan aku juga percaya Tuhan tak kan memberikan cobaan diluar kemampuan umatnya. Semua yang terjadi di keluarga kami adalah bentuk kasih sayang dari Tuhan kepada keluarga kami.
S
etelah beberapa waktu setelah ibuku pergi, kini adikku telah tumbuh menjadi besar. Waktu terasa begitu cepat berlalu. Tapi saat aku melihat adikku itu, aku selalu ingin menangis  di dalam hati dan menjerit tanpa suara. Aku kasihan sama adikku, dari awal ia dilahirkan dia belum pernah melihat ibuku, belum pernah merasakan sentuhan hangat darinya, dia bahkan tidak tahu kalau dia mempunyai ibu yang begitu cantik dan baik seperti malaikat. Tapi kini, mamaku memang seorang malaikat. Walaupun mamaku tidak terlihat oleh kedua mata kami, tapi aku yakin mamaku ada di tengah-tengah kami, karena aku percaya hati kami melihat mama ada di sekitar kami, menjaga dan melindungi kami. Setelah kepulangan kami untuk mengunjungi adik kecilku, papaku terlihat bingung. Dan kamu tahu kenapa???
papaku bingung karena pengurus tempat adikku dirawat meminta adikku untuk segera diambil dari sana. Karena adikku sudah cukup besar untuk tetap berada disana. Papaku  sedih bukan karena papaku tidak sayang sama adikku. Tapi papaku terlalu sayang hingga tanpa diundang hadir perasaan bingung dalam benak papaku kalau adikku harus diambil dari sana, papaku dihantui oleh sejuta pertanyaan yang terlintak dalam pikirannya. Siapa yang akan menjaga adik kecil yang begitu lucu karena papaku harus bekerja untuk menghidupi kebutuhan kami agar kami tetap bisa bertahan. Papaku tidak mempunyai banyak uang untuk menyewa orang untuk merawat adikku karena itu mungkin mengeluarkan biaya yang begitu besar sedangkan penghasilan papaku hanya cukup untuk kami makan saja. Papaku terus kepikiran sama adik kecilku sehingga papaku kurang focus dengan pekerjaanya. Dan kamu tahu, saat itu hampir saja ayahku dipecat dari pekerjaanya. Tapi untung Tuhan begitu baik pada keluarga kami, saudara laki-laki papaku bersedia untuk menjaga adikku sementara waktu di kampung. Melihat adikku dibawa oleh mamatuaku, aku tidak tahu harus merasa senang atau sedih. Karena jika adikku dirawat oleh mereka, papaku pasti bisa lebih focus dengan pekerjaannya dan tidak akan menambah pikiran buat papaku. Tetapi kalau adikku dibawa mereka, aku akan semakin jauh dan tidak bisa melihat adikku sesering mungkin. Tapi aku yakin ini yang terbaik untuk saat ini.
S
etelah bertahun-tahun aku, dan kedua adikku bersama papaku hidup bersama melewati setiap detik yang berputar, melewati malam hingga akhirnya  terbit matahari. Melewati setiap peristiwa menjadikannya sebagai kenangan yang tak akan pernah terlupakan seumur hidupku. Papaku membawa mama baru bagi kami. Aku bingung, aku tidak tahu harus senang atau tidak. Jika kami mempunyai ibu baru, berarti aku dan adikku akan ada yang merawat dan menyanyangi kami, apalagi adikku yang paling kecil, dia pasti dapat tumbuh dengan baik karena kini dia sudah mempunyai seorang mama, tapi aku juga sedih, karena aku merasa tempat mamaku bakal digantikan oleh dia, aku sempat tidak rela ada orang yang menggantikan tempat ibuku. Tapi aku harus berfikir dewasa, aku harus melihat adik-adikku yang masih kecil. Aku tidak mau adikku dewasa tanpa kasih sayang seorang ibu. Perlahan-lahan aku mulai menerimanya menjadi mamaku. Seiring berjalan waktu membuktikan dan menghilangkan keraguan yang sempat menghantuiku dulu  mamaku yang baru memang orang yang baik persis seperti mamaku. Bertahun-tahun kini aku hidup bersama mamaku yang baru, aku merasakan kasih sayang mamaku yang dulu pernah terebut dariku dan adik-adikku tapi kini aku mendapatkannya kembali. Aku beruntung banget punya dua mama yang begitu baik dan menyanyangiku. Meskipun kini aku hanya melihat satu mama di depan mataku tapi aku yakin aku disayangi dan dijaga oleh dua mama sekaligus.
M
eskipun aku sudah mempunyai mama kembali tapi, aku  masih tetap menjadi anak yang pendiam. Aku tidak berani untuk menunjukkan diriku kepada orang lain. Aku selalu takut untuk berbicara kepada orang lain. Aku terbiasa hidup dengan diriku sendiri. Keluargaku memang sederhana, tapi papaku selalu berusaha untuk menyekolahkan kami anak-anaknya di sekolah terbaik di salah satu kota besar di Indonesia. Bagi papaku pendidikan adalah segalanya. Melihat pengorbanan dan perjuangan papaku, aku selalu berusaha untu menjadi anak yang pintar. Aku berusaha sekuat tenagaku untuk tetap belajar dan menjadi anak yang pintar. Hingga akhirnya kini aku sudah menjadi seorang remaja yang pendiam dan selalu bermimpi. Aku telah menginjakkan kakiku di bangku sma. Aku sekolah di sekolah katolik yang berada di salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Di sma, begitu banyak mimpi yang kuukir disana. Perlahan-lahan satu-persatu mimpi itu mampu kuraih dan bersahabat dengan aku. Di sekolah itu awalnya aku hanya mempunyai 4 orang sahabat. Kamu mau tahu enggak sahabat-sahabatku,, itu pertama aku itu punya sahabat yang cantik dan juga baik panggil saja dia kungkung. Yang kedua dia itu gendut dan doyan makan panggil aja dia kangkang. Yang ketiga dia itu cantik, pintar tapi dia itu yebelin tapi dia tetap sahabatku, panggil aja dia kingking. Dan yang terakhir dia itu cantik, tapi centil banget panggil aja dia kengkeng. Kami itu bersahabat sejak pertama masuk sma. Begitu banyak kenangan yang terlukis bersama mereka. Sewaktu kelas satu kami selalu makan bersama, duduk sambil bercerita panjang lebar atau bahkan hanya sekedar diam dan melihat dari atas dan merasakan hembusan angin yang menurut kami dapat membawa sebagian beban yang kami rasakan. Dan kamu tahu tidak tempat itu??, tempat itu ada di sma katolik , di pojok sekolah di lantai 3 dekat aula, disamping toilet, dipinggir pembatas lantai 3. Kami sering banget menghabiskan waktu disana, dan gak tahu kenapa saat kami ada di sana, rasanya semua beban yang ada dalam hati kami sirna seketika. Kami  juga bercerita tentang mimpi kami besar nanti. Tapi kamu tahu tidak persahabatan kami mulai pudar saat kami berada di kelas 2 semester 2, dan itu semua berawal dari kepergian sahabat ku bernama kengkeng. Dia pindah ke Siantar. Kami sangat kehilangan dia, karena dia pindah begitu saja. Tetapi walaupun kami berempat tidak lagi sesering dulu bertemu ataupun bercanda di tempat itu lagi di pinggir lantai 3 sekolahan, kami tetap akan menjadi sahabat …, dulu, sekarang dan sampai nanti. Saat aku sudah tidak seakrab dengan sahabat-sahabat aku yang dulu, tapi aku menemukan kembali sahabat-sahabat ku yang baru. Kami ada 4 orang, kami selalu bersama kemana-mana dan kamu selalu berkumpul bersama di bangku paling belakang untuk sekedar makan atau bercerita. Kamu mau tahu gak siapa nama sahabat-sahabat baru aku itu, pertama aku akan mengenalkanmu dengan nikki. Dia anaknya  baik, pintar dan pendiam. Dia juga suka sama teman sekelas kami sebut aja namanya angga. Angga itu adalah semarga dengan aku. Kamu tahu gak arti semarga. Di dalam adat batak itu semarga artinya masih satu saudara atau satu keturunan. Itu berarti aku dan angga itu masih satu saudara. Nikki sering malu-malu gitu saat kami bertiga godain dia. Tapi sayangnya angga tidak suka dengan dia. Eh maaf deh aku belum ceritain kedua sahabat ku yang lain yah… hehehe…
yang kedua itu ada meimei, dia itu orangnya cantik, baik dan juga dia itu jago nyanyi loh… suaranya sangat bagus. Tapi sebenarnya suara kami juga bagus tapi masih dia yang lebuh bagus… dia sering menang lomba nyanyi loh… dan yang terakhir itu ada meli. Meli itu orangnya kurus banget seperti orang yang tidak dikasih makan hehe… becanda deh… tapi dia orangnya baik dan dia juga orangnya cantik. Dan saat itu yang sudah pacaran cuma dia sendiri, kami sih masih jomblo yah… tapi dia itu sifatnya kekanak-kanakan banget loh… . dia sering berantam dengan pacarnya dan pacarnya selalu bujukin dia. Meli beruntung banget ya punya pacar yang baik banget sama dia . kamu tahu gak kalo aku dan ketiga sahabat ku itu meimei, niki dan meli satu kelas di kelas ipa. Dan kamu tahu gak ??? kalo tempat duduk aku, meimei dan nikki itu dekat-dekatan. Jadi kami sering ngumpul bareng di bangku aku yang paling belakang. Di sana, kami sering makan bersama karena sepulang sekolah kami harus mengikuti kegiatan les juga. Kami les itu setiap hari , di sekolah sih 3 hari tetapi kami juga les diluar di salah satu bimbingan belajar yang ada di kota tempat kami tinggal. Aku dan meimei  satu tempat bimbingan belajar. Tetapi nikki berbeda tempat bimbingan belajarnya dengan kami. Kalau si meli sih gak ikut bimbingan belajar di luar seperti kami, dia hanya mengikuti les tambahan di sekolah.Tau gak kenapa kami mau capek-capek mengikuti les tambahan di sekolah dan di luar sekolah. Itu karena kami mempunyai mimpi membahagiakan orangtua kami dengan memperebutkan satu bangku dan menjadi mahasiswa  di perguruan tinggi negeri yang kami inginkan. Kami ingin melihat orangtua kami bangga dengan kami. Maka karena itu kami berjuang dan berusaha agar kami bisa mewujudkan mimpi kami tersebut, oh di bangku belakang kami tak hanya makan bersama loh, kami juga belajar bersama, bermain bersama, bercanda bersama, tertawa bersama,dan bernyanyi bersama. Oh ya jangan kamu pikir kami selalu rukun , sebagai sahabat kami juga pernah berantam seperti sahabat-sahabat umum lainnya. Kami sering beda pendapat, kami juga sering egois, kami sering cuek-cuekan, malah kami pernah ga cakapan sampai satu minggu lamanya. Tapi meskipun kaya gitu, persahabatan kami tidak akan putus, kami akan selalu bersahabat sampai kapanpun.  Dan aku ingin bercerita kepadamu tentang hari-hariku dan mimpi-mimpiku. Selama sma aku selalu menghabiskan waktuku untuk sekolah dan mengikuti les tambahan. Kamu tahu setiap hari itu aku harus menahan keinginan ku untuk bersenang-senang atau sekedar berjalan-jalan mengelilingi setiap sudut mall, sekedar menonton bioskop, atau sekedar jalan-jalanseperti kebanyakan teman-teman yang seusia dengan diriku. Setiap hari waktu ku itu sudah terjadwal setiap pagi, aku harus pergi ke sekolah, setelah sepulang sekolah, aku pasti mengunjungi perpustakaan untuk sekedar membaca, atau internetan untuk mencari soal-soal, atau hanya sekedar meminjam dan mengembalikan buku, dan kamu tahu biasanya setelah dari perpustakaan, aku itu langsung ke tempat bimbingan belajar yang paling the best yang ada di kota tempat aku lahir dan dibesarkan, disana aku dibimbing, diarahkan dan dilatih oleh kakak-kakak tentor yang begitu baik, ramah dan perhatian. Biasanya, setelah selesai bimbingan belajar, aku ikut diskusi malam dengan kakak-kakak tentor untuk mengulang atau membahas topik yang kurang ku mengerti. Setelah selesai diskusi malam,aku itu langsung pulang. Aku selalu menunggu angkutan umum di depan tempat bimbingan belajarku. Dan kamu tahu, aku sering merasa takut pulang malam sendiri apalagi saat angkutan yang aku naiki tidak ada penumpangnya tetapi aku selalu berdoa dan percaya Tuhan selalu ada di dekat ku dan melindungi ku dari setiap langkahku. Begitulah terus-menerus aktivitas yang selalu aku jalani setiap harinya. Dan kamu tahu, tetanggaku sering ngomongin aku di belakang, mereka pernah bilang aku itu macam anak paling pintar dan  rajin aja pulangnya selalu malam. Tapi aku coba untuk bertahan, karena mereka tidak mengerti akan hidup dan mimpi-mimpi ku. Aku selalu menjawabnya dengan senyuman. Tapi kamu tahu gak, hatiku sangat sakit ternyata, bukan hanya mereka saja yang berfikir dan mengatakan seperti itu, mamaku juga. Mamaku sering bilang padaku begini, kamu itu kayak anak yang paling pintar aja, pergi sekolah selalu paling pagi, pulang sekolah selalu paling malam. Kamu tahu tidak setiap mamaku itu berbicara seperti itu, hatiku itu sakit banget, rasanya pengorbananku itu sia-sia, aku hanya ingin berjuang untuk meraih mimpiku tapi mengapa mamaku, mereka, bicara seperti itu? Aku sering bertanya apa aku salah, memanfaatkan setiap kesempatkan yang telah diberikan papaku dengan penuh pengorbanan untuk belajar, berlatih agar aku bisa meraih mimpiku untuk kuliah?apa aku salah?? Aku hanya ingin membahagiakan kedua orangtuaku, aku ingin keduaorangtuau bisa tersenyum melihat aku lulus diperguruan tinggi negeri, aku ingin semua orang tahu, papaku adalah orang yang hebat, yang mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga sarjana walaupun papaku tidak mempuyai banyak uang. Pernah terlintas dalam pikiranku, betapa bodohnya diriku, aku harus selalu terbebani dengan soal-soal yag tidak jelas, sedang teman-temanku sedang asyik bermain, berbelanja atau menonton dan semua kegiatan yang menyenangkan. Terkadang aku juga berfikir dan sakit hati sama mamaku, karena  omongannya ….., yang pernah aku bilang sama kamu, jujur disitu aku down, aku merasa semua pengorbananku itu dikalikan nol. Pernah aku melakukan hal bodoh, aku cabut dari tempat les, dan aku tergiur untuk pergi bersama teman-temanku ke kafe untuk merayakan ulang tahun temanku. Tapi kamu tahu aku merasa aku telah menyia-nyiakan pengorbanan orangtuaku, aku memang bahagia saat itu, tapi kebahgiaan ku itu hanya sebentar saja. Aku sadar aku itu bukan anak orang kaya, yang bisa meminta dan mendapatkan semua yang diinginkan, aku juga bukan orang pintar, yang bisa langsung mengerti begitu saja tanpa harus perlu berlatih, aku juga bukan anak orang yang terkenal, yang mempunyai jabatan dan kekuasaan, aku tak punya apa-apa yang bisa ku banggakan. Aku hanya punya mimpi dan semangat untuk bertahan di kakiku sendiri agar aku dapat berlari mengejar mimpiku.Aku tidak perlu mendengarkan apa kata orang, aku juga tidak perlu mendengarkan penilaian buruk orang terhadapku, aku juga tak perlu mendengarkan cacianmereka denganku. Aku menjadikannya itu semua sebagai dorongan bagiku untuk tetap bertahan yang menurutku itu benar.
Kini aku tidak lagi melakukan aktivitas ku seperti sebelumnya. Kamu mau tau kenapa?? ,,, karena aku sudah selesai Ujian Nasional. Kini hatiku lega telah melewati ujian yang menakutkan itu, kamu tahu kenapa aku bilang itu menakutkan????, bayangkan saja pengorbananku selama 3 tahun hanya ditentukan oleh ujian yang kurang dari seminggu. Gak adil banget ya,,, tapi gimana lagi itu adalah prosedur yang harus dilalui oleh setiap pelajar di negeri kita yang tercinta ini. Kamu tahu artinya itu berarti aku resmi berstatus tidak jelas. Eh tidak jelas, bukan dalam arti yang negative loh….., tapi arti tidak jelas itu, aku tidak lagi berstatus siswa dan belum berstatus mahasiswa. Tapi, aku tetap menjalani aktivitas aku untuk les di tempat bimbingan belajar. Di tempat bimbingan belajar, aku termotivasi oleh seorang kakak alumni yang telah lulus di ilmu kesehatan masyarakat yang masih tetap mengikuti bimbingan belajar. Katanya dia mau mengikuti sbmptn( seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) jurusan kedokteran. Kakak itu orangnya pintar, baik, dan dia juga orangnya ganteng, hehehe. Aku jadi semangat deh les, tapi bukan hanya karena kakak itu aja, tapi karena mimpiku yang ingin menjadi mahasiswa perguruan tinggi negeri dan membanggakan kedua orangtuaku.
Siang ini, aku seperti biasa datang ke tempat les untuk bimbingan, tapi aku bingung kenapa kelas yang selama ini ramai dan penuh tiba-tiba sepi, hanya ada beberapa orang saja. Tapi aku coba menghilangkan kebingungan ku dan bertanya kepada teman-teman yang ada di ruang kelas. Dan kamu tahu apa penyebab kelas hari ini sepi,??,, karena pengumuman jalur undangan menuju perguruan tinggi negeri dipercepat dan hari ini adalah pengumumannya. Aku jadi gak sabar untuk mendengar hasil pengumumannya. Segudang pertanyaan seketika muncul dalam benakku, apakah aku lulus?, aku lulus dimana?, jurusan apa? Atau aku gak lulus???, hingga akhir selesai les berakhir, pertanyaan itu masih tetap saja menghantuiku. Begitu bel berbunyi, tanda bahwa les telah usai, aku dan memei sahabatku langsung terbang ke perpustakaan untuk memanfaatkan fasilitas internet yang ada di perpustakaan. Di perpustakaan, aku melihat tomtom dan angga teman-teman aku di sma. Ternyata mereka telah dahulu tiba disana, kami memutuskan untuk melihat hasil pengumumannya  bersama-sama. Dimulai dari angga, kami memasukkan pin jbm dan menunggu hasilnya keluar dan kamu tahu apa yang keluar,,, TIDAK LULUS….., drop langsung rasanya, ku lihat wajah angga yang terlukis jelas kekecawaan pada mimik mukanya yang tersembunyi dibalik senyum palsunya. Kami menghibur angga menyakinkannya bahwa dia pasti akan jadi mahasiswa PTN. Setelah itu giliran meimei, kami memasukkan pin meimei dan menunggu hasilnya keluar, dan kamu tau apa hasilnya……’’’’’’TIDAK LULUS ….’’’’./’/. Semakin drop kurasakan, ku lihat lagi pemandangan yang sama di wajah meimei  seperti yang terlukis di wajah angga sebelumnya. Tapi kali ini, meimei begitu terlihat tegar walaupun itu sebagai topeng untuk menutupi kekecewaan. Kami kembali menghibur, dan memberi dukungan dan menyakinkannya bahwa dia akan jadi mahasiswa PTN. Selanjutnya, giliran tomtom kami memasukkan pin tomtom dan menunggu hasilnya dan kamu tau hasilnya…. LULUS….. seketika kesedihan yang kami rasakan sirna. Aku melihat kebahagiaan yang terpancar dari sinar mata tomtom saat itu. Kami memeberi selamat atas keberhasilannya. Hingga terakhir tiba giliranku. Kami memasukkan pin ku dan menunggu hasilnya, dan kamu tau apa hasilnya….. TIDAK LULUS….. seketika itu, ku rasakan aliran darahku berhenti….,hatiku terasa begitu hancur berkeping-keping dilindas truk, hatiku sakit bagai teriris pisau yang begitu tajam.., kakiku rasanya tak kuat menahan tubuh ini, mata ku tak lagi mampu membendung airmata ini, hingga airmata pun membasahi pipiku. Aku gak tahu harus bagaimana, aku gak sanggup harus mengatakannya pada kedua orangtuaku, aku gak sanggup melihat kekecewaan yang akan terpancar dari mereka. AKU GAK SANGGUP…’’,;AKU BINGUNG…..>>?>>??/  hingga akhirnya kurasakan genggaman hangat dari tangan meimei  yang menggenggam erat tanganku, seakan mengingatkanku bahwa aku tak sendiri…. Kini giliranku yang mendengar kata-kata itu. Walau bibir ini mengatakan GAK APA-APA, tapi hati ini mengatakan GAK SANGGUP.  Kini kami semua sudah melihat hasilnya. Kami pulang masing-masing karena arah rumah kami beda. Tak lama aku berdiri, sebuah angkutan umum bernomor 54 muncul dan aku memberhentikan dan menaikinya. Aku duduk dengan pikiran yang entah dimana, aku takut pulang ke rumah, aku takut bertemu keduaorangtuaku, aku malu bertemu mereka, aku gak sanggup melihat kekecewaan di wajah mereka, aku binggung harus menjawab apa. Semua ketakutan itu menyelimuti pikiranku. Hingga akhirnya aku sampai di depan jalan menuju rumahku. Aku berjalan dengan ketakutan yang masih menyelimuti, langkah kakiku tak lagi teratur, kepalaku hanya bisa tertunduk tanpa berani melihat ke depan. Aku tiba di depan rumah, dengan mengumpulkan semua keberanian yang masih tertinggal dalam diriku ku coba melangkahkan kaki dan membuka pintu. Ku temui papa dan mamaku yang berada di depanku. Dengan pertanyaan yang telah kuduga kan terluntar, selama perjalanan menuju rumah. Dengan melawan ketakutan yang menguasai diriku saat itu, aku menjawab mereka dan berkata AKU TIDAK LULUS PA…. MA…., papa dan mamaku hanya bisa diam, tetapi aku tau apa yang ada dalam hati mereka, mereka pasti kecewa, walaupun semua itu tidak mereka tunjukkan kepadaku tapi aku tahu kekecewaan itu. Selama semiggu setelah pengumuman itu, aku menjadi manusia yang tanpa semangat, aku tidak hadir les, aku malas-malasan,  aku merasa diriku terpuruk. Tapi aku disadarkan saat  aku mendengar khotbah dari seorang pastor saat aku mengikuti keaktian di gereja pada hari minggu. Melalui khotbah itu, aku disadarkan… dibangunkan….diingatkan bahwa semua ini belum berakhir, masih banyak jalan yang bisa aku lalui.  Detik itu juga aku bertekad, aku berjanji , aku akan berusaha lebih keras lagi untuk mewujudkan mimpiku menjadi mahasiswa PTN. Aku kembali masuk dan mengikuti les, aku kembali bersemangat  dan tersenyum. Aku akan buktikan pada semua orang bahwa aku bisa… aku mampu menjadi mahasiswa PTN.  Aku kembali menjadi diriku yang penuh dengan mimpi. Sebulan lamanya aku mempersiapkan diri untuk mengikuti sbmptn (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri ). Hingga tiba saatnya aku mengikuti semua ujian yang diadakan oleh setiap universitas negeri termasuk sbmptn ( seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri ). Aku telah mengikuti semua ujian yang diadakan oleh masing-masing universitas negeri. Dan kamu tahu sahabatku ternyata semua ujian yang aku ikuti ternyata LULUS. Aku sangat senang melihat senyuman kedua orangtuaku yang bangga sama kebehasilanku. Kamu tahu pa yang aku rasakan saat itu, rasanya semua kekecewaan, pengorbanan, lelah sirna seketika seakan semua terbalas lunas oleh kelulusanku itu. Kamu tahu karena aku lulus di beberapa universitas aku bingung harus memilih yang mana????????, tapi akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke universitas negeri semarang.
Dan yang ingin aku sampaikan kepada kamu , jangan pernah takut untuk bermimpi. Raihlah terus mimpi-mimpi mu, berlarilah bila kau harus berlari, melompatlah bila kau harus melompat. Intinya jangan pernah menyerah untuk mengejar mimpi sekalipun kau telah dikecewakan, sekalipun beribu tantangan dan halangan silih berganti menghampiri dirimu. Percayalah dan yakinlah mimpi mu akan ada dalam genggaman tanganmu. Dan jangan lupa berdoa dan berserah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Niscaya semua akan berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar